Advertisement

Responsive Advertisement

Jangan Abaikan Bahasa Rindu Allah Kunci Meredakan Kegelisahan

 


Penulis : Dr. Rusdan H

"Terkadang kegelisahan kita disebabkan oleh bahasa rindu Allah yang gagal kita pahami. Mengambil waktu untuk berbicara dengan Allah bisa meredakan kegelisahan. Jangan pernah mengabaikan bahasa rindu Allah, karena itu bisa menjadi sumber kekuatan untuk menghadapi ketidakpastian dalam hidup." - Dr.Rusdan H

Dalam hidup, ada saat-saat ketika kita merasa tidak tenang, gelisah, dan tersesat dalam kegelapan pikiran. Saat-saat seperti ini mungkin disebabkan oleh berbagai alasan, seperti kehilangan seseorang yang dicintai, kegagalan yang menyakitkan, atau masalah dalam hidup yang tak terduga.

Namun terkadang yang membuat kita gelisah bukanlah bencana atau musibah yang sedang menguji. Melainkan bahasa rindu Allah, yang gagal kita pahami.

Ketika kita merasa tidak tenang, mungkin karena kita terlalu sibuk dengan kehidupan dunia yang penuh dengan kesibukan dan urusan sehari-hari, kita lupa untuk mengambil waktu untuk berbicara dengan Allah. Kita lupa bahwa kita memiliki hubungan yang dekat dengan pencipta kita yang paling mulia.

Mungkin hanya dengan memasukan sejenak waktu untuk berbicara kepada Allah melalui doa, puasa, atau zikir, kita bisa meredakan kegelisahan dalam hati kita. Mungkin dengan berbagai cara kita bisa merasa lebih dekat dengan Allah dan merasakan kekuatan doa dan rindu kepada-Nya.

Kita harus belajar untuk mengenal Allah dan hati Nurani kita agar dapat memahami rindunya Allah menghampiri kita. Kita harus membiasakan diri untuk terus bersabda dalam hati, selama kita merasakan hati kita tertekan jangan pernah menyerah untuk bersandar kepada Allah, percayalah bahasa rindu kita kepada-Nya pasti akan diterima.

Janganlah kita membiarkan kegelisahan yang kita rasakan merusak hidup kita. Sebaliknya, kita harus memilih untuk membuang semua keraguan dan memegang teguh pada iman kita. Karena kegelisahan yang kita rasakan, mungkin adalah panggilan Allah untuk mengambil langkah ke depan dalam iman dan kesadaran kita dan merasa rindunya kepada Allah.

Jadi, jangan pernah mengabaikan bahasa rindu Allah, karena itu adalah panggilan yang harus kita terima dengan sukacita dan harapan. Ada kalanya rindunya kepada Allah bisa menjadi sumber kekuatan dan keberanian untuk menghadapi segala ketidak pastian, dan membuka kesadaran kita untuk merasakan kehadiran Allah dalam hidup kita. Sehingga kita bisa hidup dengan penuh arti dan kedamaian, bahagia di dalam kasih sayang Allah SWT. Wallahu a'lam, semoga bermanfaat



Posting Komentar

0 Komentar