Penulis: Dr.Rusdan H
"Teruslah mendengarkan nasihat, karena bila hati jauh dari nasihat, ia akan menjadi buta." - Abdul Qadir Al-JailaniManusia memang diciptakan dengan berbagai macam kelebihan dan kemampuan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam kehidupan ini, manusia membutuhkan bantuan dan nasihat dari orang lain. Orang lain yang dimaksud bisa keluarga, teman, atau bahkan orang yang baru kita kenal. Terlebih, dalam hidup ini banyak keputusan penting yang harus diambil, baik dalam hal agama, sosial, maupun politik.
Allah SWT adalah Sang Pencipta manusia dan selalu memberikan petunjuk serta nasihat melalui ayat-ayat suci Al-Quran. Firman Allah SWT, yang akan selalu menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia. Hadits juga merupakan salah satu sumber nasihat bagi umat Islam. Para ulama seringkali memberikan nasehat-nasehat berharga dalam khutbah, artikel, atau bahkan dalam keseharian mereka.
Dalam pepatah bijaknya, Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan, "Teruslah mendengarkan nasihat, karena bila hati jauh dari nasihat, ia akan menjadi buta." Kita bisa memahami bahwa mendampingi orang-orang yang cerdas dan berpengetahuan memang sangat penting dalam kehidupan. Namun, tak jarang pada beberapa kasus, banyak orang yang tidak mampu mengambil pelajaran dan keuntungan darinya.
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang pentingnya mendengarkan nasihat. Pertama, teori Scaffolding. Dalam teori ini, seseorang akan dilatih oleh orang lain untuk memahami konsep yang baru, namun diikuti dengan tingkatan yang semakin susah memahaminya sendiri. Tentunya, pembelajaran dengan cara seperti itu membuat kita semakin cepat memahami dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh.
Kedua, teori saling mengingatkan (reminding). Dalam teori ini, seseorang akan diingatkan oleh orang lain pada waktu yang benar ketika ada kesalahan. Mengingat teman sejati adalah seseorang yang bisa memberikan kritik secara tegas dan nyata. Kritik yang tulus justru akan membuat kita lebih bersemangat dan bergerak maju.
Ketiga, teori belajar dari orang lain (social learning). Teori ini menjelaskan bahwa sangat penting untuk belajar dari orang lain. Orang lain yang ditiru dan diambil pengalamannya untuk dilakukan sendiri adalah sesuatu yang bisa membuat kita berpikir lebih dalam dan berani mengambil langkah untuk menghadapi permasalahan.
Kesimpulannya, mendengarkan nasihat adalah sebuah kunci penting dalam mencapai kesuksesan. Allah menyayangi hamba-Nya yang penyayang, oleh karena itu, kita harus terus belajar dan terbuka untuk menerima nasihat dari orang lain. Kita harus membuka hati dan pikiran dan tidak merasa terlalu bangga untuk bertanya atau meminta saran. Namun, nasihat juga bisa menjadi boomerang bagi orang yang memberikannya. Oleh karena itu, sebelum memberikan nasihat, kita harus memperhatikan situasi dan kondisi orang yang kita berikan nasihat. Menerima nasihat yang baik bisa memotivasi kita untuk melakukan evaluasi diri dan mengarahkan hidup kita ke arah yang lebih baik dan sukses.
Sebuah kutipan dari Yasir Qadhi, tokoh Muslim terkenal dari Amerika, mengatakan, "Belajarlah dengan penuh semangat, dan jangan terlalu sibuk dengan keakraban sehingga kita lupa bertanya pada suatu saat nanti. Belajarlah tanpa batas, dan jangan merasa pintar tanpa semua nasihat yang diterima." Dari kutipan ini, kita dapat memahami bahwa belajar terus menerus tanpa batas menjadi kunci kesuksesan. Tidak hanya itu, kita juga harus selalu rendah hati dan tidak merasa terlalu pintar dengan segala kebaikan yang diperolehkannya.
Kita, sebagai manusia, harus membuka hati dan pikiran serta selalu mengembangkan diri dalam mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Allah akan selalu memberikan kita nasihat dan petunjuk melalui ayat-ayat suci Al-Quran. Oleh karena itu, jadilah hamba Allah yang penyayang dan teruslah menerima nasihat dari orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tertentu. Semoga kita selalu dilindungi Allah SWT dan diberi berkah dalam segala aspek kehidupan kita. Aamiin.
0 Komentar