Advertisement

Responsive Advertisement

Gelombang Ketakutan, Ombak Keberanian, Berenang Menuju Pelajaran Hidup di Pantai Pangandaran.

 


Oleh: DR. Rusdan H, MM.Pd.

Deburan ombak menghantam pasir bibir pantai, gemuruhnya bersahutan dengan teriakan anak-anak dan orang tua yang bermain pasir. Sinar matahari mewarnai air laut dengan gradasi biru keemasan, sungguh pemandangan yang mampu menghapus segala penat. Namun, di tengah keindahan itu, ada sekelompok orang yang berdiri di bibir pantai, ragu dan bimbang. Mereka adalah rekan-rekan guru SMK Pembangunan Bandung Barat (SMK PBB),  SMPN 3 Cipingkor dan SMPN 5 Cipongkor yang tengah diajak berlibur bersama keluarga besar SMK Pembangunan Bandung Barat.


Saya, selaku Pembina Yayasan SMK Pembangunan Bandung Barat, dan kepala SMPN 3 Cipongkor, dengan semangat mengajak mereka berenang ke tengah laut. Riak-riak kecil ketidakyakinan tampak di wajah mereka. Ombak yang besar dan kedalaman laut yang misterius seolah menjadi monster yang siap menerkam.


"Pak, takut ah," celetuk salah seorang guru, sebut saja namanya pak kodir smpn 3 cipongkor, dan pak ondas dari smpn 5 cipongkor.


"Nanti tergulung ombak gimana?" timpal pak Asep SMK PBB, wajahnya pucat pasi.


Pak Nunu, pak harun, pak iman, pak husen yang mampu mengendalikan ketakutan setelah saya melewati gelombang dan berani maju ketengah lautan.


Senyum merekah di wajah saya. Inilah yang saya tunggu. Kesempatan untuk mengajarkan mereka, bahwa laut bukanlah monster, melainkan guru kehidupan yang bijaksana.


"Tenang saja," kata saya mantap, "Laut itu sahabat, dia akan mengajarkan kita arti keberanian dan percaya diri."


Perlahan, keraguan mereka terkikis oleh keyakinan saya. Satu per satu, mereka mulai melangkahkan kaki ke pasir yang basah. Deburan ombak seakan berbisik, "Mari, temukan kekuatan kalian."


Saat kaki menyentuh air, sensasi dingin menusuk. Teriakan kecil pun keluar dari bibir mereka. Namun, perlahan, mereka mulai terbiasa. Mereka belajar mengikuti irama ombak, bukan melawannya.


Semakin ke tengah, ombak semakin terkendali. Ketenangannya menyamankan  tubuh, kedalaman lautan , sesekali diuji dengan menceburkan badan ke dasar. Panik sekelebat melintas di mata mereka. Namun, saya terus menyemangati, "Jangan takut! Hadapi ombak, dan kedalaman lautan ini, lawan ketakutan kalian!"


Detak jantung mereka berpacu, adrenalin membuncah. Mereka tenggelam, timbul, dan terus berjuang. Beberapa mulai megap-megap, kelelahan. Namun, ada kekuatan lain yang muncul, yaitu semangat dan kekompakan. Mereka saling bahu-membahu, berpegangan tangan, dan terus maju.


Akhirnya, setelah melewati pergulatan dengan ombak, mereka sampai di titik yang aman. Dada mereka kembang-kempis, wajah memerah, dan mata bersinar. Mereka telah menaklukkan ketakutan mereka sendiri.


Saat beristirahat di atas papan selancar, saya melihat pancaran kebanggaan di mata mereka. Mereka telah melewati batas mereka sendiri. Mereka telah belajar bahwa keberanian itu bukan ketiadaan rasa takut, melainkan kemauan untuk terus maju meski hati dipenuhi cemas.


Laut telah mengajarkan kami bahwa tantangan sebesar apapun bisa diatasi dengan keyakinan, kerja sama, dan sedikit kegilaan. Laut telah mengingatkan kami bahwa di dalam diri kami tersimpan kekuatan yang luar biasa, yang selama ini terpendam oleh keraguan.


Pelajaran dari laut itu tidak hanya untuk mereka, tapi juga untuk saya dan semua orang. Bahwa hidup ini seperti berenang di laut. Ada ombak tenang yang membawa kedamaian, ada ombak badai yang menguji nyali.


Kita tidak bisa memilih ombak mana yang akan datang, tapi kita bisa memilih bagaimana menghadapinya. Apakah kita akan menyerah pada ketakutan dan terombang-ambing, atau kita akan melawannya dengan berani dan menjadi navigator kehidupan kita sendiri?


Laut mengajarkan kita untuk tidak takut basah, tidak takut tenggelam, dan tidak takut terseret arus. Laut mengajarkan kita untuk percaya diri, berpegangan tangan, dan terus berenang menuju mimpi.


Jadi, mari kita semua belajar dari laut. Mari kita hadapi gelombang ketakutan dengan ombak keberanian. Mari kita berenang bersama menuju kedalaman diri dan meraih pelajaran hidup yang tersembunyi di dalamnya.


Keberanian adalah salah satu sifat terpuji yang diajarkan oleh Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman: yang Artinya: "Dan janganlah kamu merasa lemah dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."(QS. Ali Imran)


Menurut Nelson Mandela, "Keberanian bukan berarti tidak takut, tetapi berani menghadapi rasa takut".


Jangan menyerah pada ketakutan kita. Ketakutan adalah hal yang normal. Namun, jangan biarkan ketakutan kita menguasai kita. Pengalaman yang berharga bisa didapat dari menghadapi tantangan. Jangan takut untuk mencoba hal-hal baru, bahkan jika itu menakutkan. Kita mungkin akan terkejut dengan apa yang bisa kita lakukan.

Wallahu A'lam Bishawab


Posting Komentar

0 Komentar