Advertisement

Responsive Advertisement

TANTANGAN MEMBACA BANDUNG BARAT (TMBB) DALAM RANGKA MENUMBUHKAN BUDAYA MEMBACA

 


Penulis : Endang Wahyu Widiasari, S.Pd., M.M.P.

Kepala SMPN 2 Cikalongwetan

Budaya membaca seharusnya sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat. Akan tetapi sebagian besar masyarakat masih sulit untuk menerapkan kebiasan baik ini. Berdasarkan data survei tiga tahunan Badan Pusat Statistik tahun 2012, ternyata prosentase menonton lebih banyak dari pada membaca, (persentase 91,67% menonton dan 17,66% membaca buku). Bagi sebagian masyarakat kita membaca adalah hal yang membosankan. Untuk itu kita harus terus berupaya mengenalkan kegiatan literasi pada masyarakat luas, khususnya anak-anak didik di sekolah. Sehingga kegiatan membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Bukanlah hal yang mudah untuk membiasakan hal yang belum biasa dilakukan, perlu proses dan perjuangan. Terkadang untuk membiasakan hal yang baik mula-mula memang harus dipaksakan, dengan harapan lama-lama akan menjadi terbiasa. Bukankah ada peribahasa yang mengatakan “Ala bisa karena biasa”. Memang bagusnya kebiasan baik muncul dari kesadaran diri sendiri, namun jika kesadaran itu tidak tumbuh juga, kita susun strategi baru untuk menumbuhkan kebiasaan membaca pada masyarakat. Dengan harapan kedepannya kebiasaan membaca menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Banyak manfaat dari membaca, dan salah satunya akan menambah pengetahuan dan wawasan. Tentunya akan terdapat perbedaan antara orang-orang yang banyak membaca dengan yang tidak. Bukankah Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an  Surat Al Mujaadilah : 11 yang artinya : Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu!, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Bahkan ayat pertama yang diturunkan oleh Allah adalah Pentingnya membaca untuk meningkatkan derajat hidup, sehingga dengannya Allah SWT akan meninggikannya beberapa derajat. Surat Al ‘Alaq menerangkan bahwa Allah menciptakan manusia dari benda yang hina kemudian memuliakannya dengan mengajar membaca, menulis dan memberinya pengetahuan.

Prof M. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul wawasan Al-Quran menegaskan bahwa perintah membaca adalah sesuatu yang paling berharga yang pernah dan bisa diberikan untuk umat manusia. “Membaca” dalam berbagai makna yang terkandung di dalamnya merupakan syarat pertama dan utama bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus membangun peradaban. Sejarah membuktikan bahwa peradaban-peradaban yang berhasil eksis dan tahan lama, justru diawali dari sebuah kitab (bacaan).

Untuk membudayakan kebiasaan membaca di sekolah, melalui Permendikbud nomor 23 tahun 2015, tentang penumbuhan budi pekerti, salah satu kegiatannya melalui 15 menit membaca buku nonpelajaran  sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca siswa dan tumbuh karakter positif warga sekolah. Dengan membiasakan membaca buku, informasi sudah pasti akan mudah didapat. Proses menimba ilmu juga akan mudah diserap dan kita juga bisa menjadi bangsa yang bermartabat.

Namun seperti yang tadi diungkapkan bahwa kebiasaan membaca ini belum mengakar kuat dalam masyarakat kita, untuk membiasakan kebiasaan baik ini maka Dinas Pendidikan  Bandung Barat mengeluarkan program yang luar biasa, diantaranya adalah Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB). Yang salah satu tujuan adalah: untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan literasi para peserta (Siswa/Guru/KS) melalui kegiatan membaca, mereviu, mendiskusikan dan menulis. Dengan kegiatan TMBB ini diharapkan lahir generasi-generasi literat yang berbudi dan berakhlak mulia. Dengan membaca akan tumbuh 5 unsur yang erat kaitannya dengan profesionalisme para pendidik, ke lima unsur itu adalah :

1. Value, pendidikan berfungsi sebagai penanaman nilai-nilai kepada peserta didik, dengan membaca diharapkan tumbuh karakter positif baik pada anak-anak maupun warga sekolah. Sasaran gerakan literasi sekolah adalah seluruh warga sekolah mulai dari pinpinan sekolah, guru, staf tu dan juga anak anak. untuk itu kita sebagai pendidik harus memvalidasi buku-buku yang akan dibaca oleh anak-anak, supaya benar-benar dengan membaca tertanam nilai nilai positif kepada peserta didik.

2. Attitude, sikap, tingkah laku atau perilaku seseorang dalam berinteraksi ataupun berkomunikasi dengan sesama manusia. Dengan banyak membaca diharapkan tumbuhnya sikap sopan santun, saling menghargai dan menjungjung norma-norma dalam masyarakat. sehingga sikap dan perilaku kita sesuai dengan tatanan dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

3. Habits, dengan kegiatan literasi yang dilakukan setiap hari diharapkan akan tertanan pembiasaan yang baik, dan kedepannya membaca akan menjadi budaya dikalangan masyarakat kita.

4. Skill, dengan banyak membaca akan menambah pula keterampilan hidup, untuk menjadi seorang yang terampil yang memiliki keahian khusus pada bidang tertentu haruslah melalui latihan dan belajar dengan tekun supaya dapat menguasai bidang tersebut dan dapat memahami dan mengaplikasikannya. dengan banyak membaca tentunya akan menambah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

5. Knowledge, dengan membaca pasti bertambah pengetahuan yang didapatkan. dari pengalaman pengalaman-membaca ini bisa menjadi bekal hidup dikemudian hari.

Kebiasaan membaca harus menjadi suatu kebiasaan yang wajib dilakukan oleh masyarakat. Karena kebiasaan membaca akan memberikan banyak manfaat, tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan, tapi juga membentuk karakter yang positif. Salah satu cara untuk menumbuhkan kebiasaan membaca adalah dengan program-program yang diadakan oleh Dinas Pendidikan seperti Tantangan Membaca Bandung Barat (TMBB). Kita sebagai pendidik harus memvalidasi buku-buku yang akan dibaca oleh anak-anak, supaya benar-benar dengan membaca tertanam nilai nilai positif kepada peserta didik. Kita harus terus berupaya untuk mengenalkan kegiatan literasi pada masyarakat luas, sehingga kegiatan membaca bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat. Dengan membudayakan kebiasaan membaca, kita bisa menjadi bangsa yang lebih cerdas, terampil dan memiliki karakter yang positif.

Posting Komentar

0 Komentar