Advertisement

Responsive Advertisement

Hidup terlalu singkat untuk khawatir akan pandangan orang lain



Kita hidup di dunia yang penuh dengan beragam karakter manusia. Ada yang ramah, ada yang dingin, ada yang penuh kepura-puraan, bahkan ada yang penuh kebencian. Sikap orang lain terhadap kita seringkali menjadi tolok ukur kebahagiaan kita.


Nabi Muhammad SAW, sosok yang paling mulia, pun pernah merasakan perlakuan buruk. Beliau dilempari kotoran, dicaci maki, bahkan diusir dari kampung halamannya. Namun, beliau tetap teguh dalam iman dan menyebarkan kebaikan. Kenapa? Karena beliau memahami bahwa kebahagiaan sejati bukanlah berasal dari pujian manusia, melainkan dari ridha Allah SWT.


Kebahagiaan adalah hak kita. Setiap manusia berhak merasakan kebahagiaan. Jangan biarkan sikap negatif orang lain merampas hak kita untuk bahagia.

Orang yang bahagia cenderung lebih sehat, lebih produktif, dan lebih sukses.

Ketika kita bahagia, kita akan menginspirasi orang lain untuk bahagia juga.


Syukuri nikmat Allah, selalu ingat akan segala nikmat yang telah Allah berikan. Dekatkan diri pada Allah, dengan beribadah dan berdoa, hati kita akan menjadi tenang dan tentram. Berbuat baik kepada sesama,melakukan kebaikan akan membawa kebahagiaan tersendiri. Jangan terlalu memikirkan pendapat orang lain, fokuslah pada diri sendiri dan tujuan hidup kita. Cintai diri sendiri, Jaga kesehatan fisik dan mental kita.


Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan dengan mengkhawatirkan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Jangan pernah lelah berbuat baik, meski tak ada yang menghargai. Karena Allah SWT senantiasa melihat. Kebaikan itu ibarat benih yang ditanam, kelak akan tumbuh menjadi pohon yang rindang dan memberikan banyak manfaat. Berbuat baiklah kepada semua orang, niscaya kebaikan itu akan kembali pada kita. Jadikanlah kebaikan sebagai motivasi diri untuk terus berbuat yang terbaik, tanpa mengharapkan balasan


Ingatlah, kebahagiaan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri. Tidak ada seorang pun yang bisa memberikan kebahagiaan kepada kita kecuali diri kita sendiri. Jadi, berbahagialah selalu, bagaimanapun sikap orang lain terhadap kita. Teruslah berbuat baik dan menyebarkan kebaikan. Wallahu A'lam Bishawab

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi, membimbing, dan memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita. Amin ya Rabbal alamin.


Dengan kerendahan hati, Dr. H. Rusdan

Posting Komentar

0 Komentar